![]() |
Bupati Natuna Cen Sui Lan (Putra/Peristiwanusantara.com) |
By Putra Mardiyanto
NATUNA,Peristiwanusantara.com - Jasa Transportasi udara NAM Air yang melayani rute penerbangan Natuna - Batam - Jakarta dan Jakarta - Batam - Natuna direncanakan akan berhenti beroperasi pertanggal 10 Mei 2025, tentunya hal ini menimbukan berbagai tanggapan dan reaksi dari masyarakat Natuna. Termasuk rencana maskapai pengganti yang akan masuk ke Natuna.
Ditemui di ruang kerjanya, Rabu ( 08/05) pagi. Bupati Natuna Cen Sui Lan menyampaikan bahwa saat ini belum ada pernyataan resmi dari maskapai manapun yang akan masuk ke Natuna dalam waktu dekat.
Sejalan dengan itu beliau juga menegaskan hal yang perlu dipahami masyarakat bahwa pengadaan pesawat rute menuju Natuna merupakan proses kompleks yang melibatkan banyak pihak yang merupakan mitra pemerintah. Sehingga ada beberapa prosedur yang harus dijalankan.
Beliau menekankan bahwa pemerintah daerah sudah menyurati Kementerian Perhubungan dan Maskapai NAM Air terkait permasalahan tersebut. Namun hingga hari ini pemerintah daerah masih menunggu tindak lanjut dari permohonan tersebut.
Beliau berharap agar masyarakat dapat bersabar, karena pemerintah daerah sedang berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan solusi terbaik dalam permasalahan tersebut. Beliau juga terus membangun komunikasi dengan lembaga vertikal daerah hingga pusat agar permasalahan ini menjadi perhatian kita bersama.
Pemerintah Daerah juga akan menjadwalkan audiensi ke pihak terkait agar aksesbilitas orang dan barang menuju Natuna tidak terhambat. Selain mendorong adanya maskapai pengganti, pemerintah daerah juga harus memastikan bahwa harga penyedia jasa transportasi udara dapat dijangka oleh masyarakat Natuna.
Beliau juga menyampaikan bahwa akses transportasi harus berjalan lurus bersama pembangunan, karena kemajuan daerah sangat ditentukan seberapa mudah sebuah wilayah dapat dijangkau. Selain itu terbatasanya Akses transportasi akan sangat berpengaruh pada proses jalanya pembangunan, khususnya berkurangnya daya tarik investor serta berkurangnya kunjungan di sektor wisata. (Put)
Editor : Ismanto
Posting Komentar