By Putra Mardiyanto
NATUNA, Peristiwanusantara.com – Di tengah gelombang laut dan bentang langit biru di ujung utara Indonesia, harapan besar sedang tumbuh di hati masyarakat Natuna. Setelah bertahun-tahun menanti, wacana pembangunan Bandara Sipil Natuna kini kembali menguat, seiring langkah nyata yang diambil Bupati Natuna, Cen Sui Lan, untuk memperjuangkannya hingga ke tingkat pusat.
Bagi masyarakat kepulauan yang hidup di garis depan maritim Indonesia, bandara bukan sekadar infrastruktur, tetapi napas baru bagi mobilitas, ekonomi, dan masa depan.
“Semoga Bandara Sipil Natuna terwujud dan dilancarkan semuanya. Aamiin ya rabbal alamin,” tulis seorang warga, Anisah Anisah, di kolom komentar media sosial yang kini ramai membicarakan rencana tersebut.
Dukungan publik memang terus mengalir deras. Dari para pedagang kecil, tokoh masyarakat, hingga generasi muda, semua menaruh harapan yang sama: agar Natuna memiliki pintu udara sendiri yang dapat menghubungkan mereka lebih cepat dengan dunia luar.
Langkah Konkret di Tingkat Pusat
Langkah serius terlihat ketika Cen Sui Lan menyerahkan dokumen proposal pembangunan bandara sipil kepada Komisi V DPR RI. Dokumen tersebut menjadi simbol bahwa aspirasi masyarakat perbatasan tak berhenti di wacana, melainkan diperjuangkan hingga ke meja pengambil keputusan di Jakarta.
“Bandara sipil akan menjadi elemen vital dalam mendorong kemandirian ekonomi kawasan perbatasan,” ujar Cen Sui Lan.
Menurutnya, posisi Natuna yang strategis sebagai garda terdepan maritim Indonesia menuntut akses udara yang efisien untuk mobilitas logistik, pariwisata, dan perdagangan.
Dari Harapan Panjang Menjadi Keyakinan
Warga Natuna sudah lama mendambakan bandara sipil. Edy, yang akrab disapa Atok, menuturkan bahwa rencana ini bukan hal baru.
“Bandara sipil itu sudah cerita lama, tapi mudah-mudahan kali ini benar-benar terwujud. Aamiin,” ujarnya penuh harap.
Nada serupa datang dari Renan Barao, warga lainnya yang berharap pemerintah daerah terus mengawal prosesnya.
“Berjuanglah terus, Bupati Natuna. Desak agar pemerintah pusat mempercepat pembangunan bandara sipil di sini,” ujarnya.
Dampak Nyata Bagi Ekonomi Rakyat
Tak hanya soal transportasi, pembangunan bandara sipil diyakini membawa efek domino bagi ekonomi lokal.
Indria Safira Rahmawati, pelaku UMKM yang menjual ikan salai dan hasil laut di pinggir jalan, melihat peluang besar di balik proyek ini.
“Kalau bandara jadi, pasti banyak yang datang ke Natuna. Kami pedagang kecil tentu ikut terbantu,” katanya dengan mata berbinar.
Masyarakat percaya, kehadiran bandara sipil akan memperlancar arus barang dan wisatawan, menekan biaya transportasi yang selama ini dianggap mahal, serta membuka peluang investasi baru di sektor pariwisata dan perikanan.
Sebuah Cita untuk Natuna yang Lebih Terhubung
Kini, ketika dukungan publik semakin meluas, mimpi tentang bandara sipil di Natuna tidak lagi terdengar seperti dongeng lama. Ia berubah menjadi gerakan bersama, antara pemerintah daerah, masyarakat, dan para perantau yang ingin melihat kampung halamannya sejajar dengan daerah lain.
“Bandara ini bukan hanya tentang pesawat yang datang dan pergi,” kata salah satu tokoh muda Natuna di sebuah forum daring, “tapi tentang harapan agar Natuna tidak lagi terisolasi.”
Dan di tengah ombak yang tak pernah lelah menghantam pantai Ranai, masyarakat Natuna terus menatap langit, menunggu hari ketika suara mesin pesawat sipil pertama kali menggema — menandai babak baru perjalanan pulau perbatasan ini menuju kemajuan.(Put)
Editor : Ismanto

KLIK Untuk Masuk

Posting Komentar