By Putra Mardiyanto
NATUNA, Peristiwanusantara.com – Ratusan masyarakat menyaksikan Pentas Reog yang digelar para seniman Reog Ponorogo Natuna di Gedung Astaka Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna, Kamis (26/6) malam.
Pentas Reog saat malam 1 Suro ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi ritual sakral, refleksi spiritual, dan perayaan identitas budaya. Ia menggabungkan nilai religius, historis, sosial, dan ekonomi dalam satu panggung tradisi yang hidup dan bermakna.
Pertunjukan Reog Ponorogo ini digelar oleh Sanggar Reog Singo Budhoyo Desa Gunung Putri, yang berkolaborasi dengan Sanggar Reog Singo Mudho serta didukung oleh tim Sound Horeg GS Audio dari Kota Ranai dan Pemerintah Desa Gunung Putri.
Antusiasme warga Desa Gunung Putri juga sangat luar biasa, mulai dari anak-anak hingga orang tua, semua larut dalam suasana. Tontonan tradisi ini bukan hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan kebanggaan bersama. Para pedagang kecil pun turut merasakan berkah, dagangan laris manis diserbu penonton.
Menariknya, kolaborasi antara para sesepuh Reog dan seniman muda menciptakan pertunjukan yang harmonis dan sarat makna. Kekuatan gerak, musik, dan cerita dalam setiap atraksi Reog mampu membius penonton.
Salah satu tokoh seni Reog dari Desa Gunung Putri, Sarbini mengatakan pihaknya berharap agar tradisi ini terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan.
"Acara malam ini, Insya Allah, jadi awal yang baik. Ke depannya, kami ingin rutin menggelar pentas kesenian Reog setiap malam 1 Suro," kata Sarbini dengan semangat.
Lebih dari sekadar pertunjukan, panggung Reog malam itu adalah simbol pelestarian budaya. Para seniman berharap, generasi muda Natuna semakin mengenal dan mencintai seni Reog Ponorogo, agar tradisi luhur ini terus hidup dan berkembang. (Put)
Editor : Ismanto
Posting Komentar