-->

Ads (728x90)

Komitmen Kelola Sampah Berbasis Masyarakat, Roby Belajar dari Takesi Kota Bogor
Bupati Roby saat meninjau Takesi Kota Bogor, Rabu (25/06) (Ist/Peristiwanusantara.com).

By Anggrainas Prasetio 

BINTAN, Peristiwanusantara.com
–  Walau memiliki program unggulan yang disebut Sampah Menjadi Berkah dan telah berhasil mengimplementasikan program Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang berbasis pada prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R), melalui Model Raya (MR), tetapi Bupati Bintan Roby Kurniawan belum puas dan pihaknya ingin mengembangkan pola pengelolaan sampah yang lebih baik.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Bupati Roby bersama OPD terkait berkunjung ke Taman Kreasi Olah Sampah Terintegrasi (Takesi) Kota Bogor, yang disambut hangat oleh Wakil Walikota Bogor Jenal Mutaqin beserta jajaran, Rabu (25/06).

Dalam kunjungannya itu, Bupati Roby bersama rombongan berkesempatan melihat langsung beberapa teknik pengolahan sampah di TPS3R Mutiara Bogor Raya yang terpusat di Kelurahan Katulampa, Bogor Timur.
Kunjungannya itu, untuk belajar dan menyerap inspirasi dari daerah lain untuk mengembangkan pola pengelolaan sampah yang lebih baik, berkelanjutan dan partisipatif (penuh kesadaran dari masyarakat).

"Kami tengah berupaya Kami datang ke sini sebagai bagian dari komitmen kami untuk terus belajar dan mencari inspirasi," kata Roby.
Bupati Roby juga menjelaskan program Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang berbasis pada prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R), melalui Model Raya (MR) adalah pendekatan pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan. 

Ia berharap TPST Model Raya ini tidak hanya mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular (green economy) serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Roby berharap kunjungan mereka ini dapat memberikan masukan berharga bagi Pemerintah Kabupatan Bintan dalam merumuskan kebijakan pengelolaan sampah terpadu yang lebih efektif dan berkelanjutan.
“ Studi banding ini perlu dilakukan untuk mengadopsi dan mempraktekkannya dengan baik,” katanya.

Roby meyakini apa yang ada di Kota Bogor ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah berbasis masyarakat bukan hanya mungkin, tapi juga berhasil memberikan dampak lingkungan yang nyata.

"Kami berharap dapat menyerap banyak pelajaran dari praktik baik di TPS3R ini. Bukan hanya teknis pengelolaan, tetapi juga strategi pemberdayaan masyarakat, manajemen kelembagaan dan pembiayaan berkelanjutan yang diterapkan," katanya. (Angga)

Editor : Ismanto


Posting Komentar