![]() |
Bupati Natuna, Cen Sui Lan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sekretariat FKUB Natuna di Komplek Masjid Agung Natuna, Selasa (8/7) (Putra/Peristiwanusantara.com). |
By Putra Mardiyanto
NATUNA, Peristiwanusantara.com - Di tengah kebijakan efisiensi anggaran nasional yang masih berlangsung hingga 2026, Kabupaten Natuna justru mencatat tonggak penting dalam upaya penguatan toleransi dan kerukunan umat beragama.
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Komplek Masjid Agung Natuna, Selasa (8/7).
Pembangunan gedung tersebut didukung melalui alokasi anggaran dari Kementerian Agama RI, dengan total nilai mencapai Rp300 juta. Proyek ini dinilai strategis sebagai sarana memperkuat komunikasi lintas agama dan mencegah potensi konflik sosial menjelang tahun politik.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Natuna Jarmin Sidik, Kapolres Natuna AKBP Novian Pribadi, tokoh MUI, tokoh lembaga adat Melayu, unsur Forkopimda, DPRD, serta perwakilan Kementerian Agama.
“Meski banyak anggaran yang dipangkas, alhamdulillah pembangunan gedung FKUB Natuna tetap bisa dimulai. Ini bentuk nyata komitmen bersama dalam menjaga harmoni sosial,” ujar Bupati Cen Sui Lan dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa FKUB akan menjadi ruang strategis, bukan hanya sebagai pusat koordinasi umat lintas agama, tetapi juga sebagai simbol sinergi sosial di wilayah perbatasan.
“Gedung ini bukan sekadar fasilitas. Ini adalah ruang silaturahmi, tempat kita menjaga semangat kebangsaan dan toleransi,” katanya.
Cen juga mengingatkan bahwa potensi konflik kerap muncul menjelang Pilkada, dan forum seperti FKUB sangat penting untuk meredam polarisasi masyarakat akibat perbedaan pilihan politik.
“Jangan sampai kita terpecah hanya karena beda pilihan. Bahkan sampai saling mengkafirkan. Ini sangat kita hindari. Kerukunan adalah pondasi utama pembangunan,” tegasnya.
Bupati Cen Sui Lan menyampaikan harapan agar pembangunan gedung FKUB ini dapat berlanjut dan dilengkapi ke depannya melalui sinergi lanjutan dengan pemerintah pusat.
“Jika masih ada kekurangan, kita akan ajukan kembali secara resmi agar bisa dilanjutkan pembangunannya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Natuna, Subandi, S.Ag., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung realisasi pembangunan tersebut. Ia menilai keberadaan FKUB adalah bukti konkret bahwa kerukunan umat menjadi prioritas pemerintah.
“Hari ini Allah beri ridho melalui tangan-tangan halus para pemimpin dan tokoh Natuna. Ini bukan sekadar bangunan, tapi tonggak harmoni kita bersama,” ucap Subandi.
Ia menekankan bahwa kerukunan bukan kondisi yang statis, melainkan dinamis dan harus terus dijaga. FKUB, katanya, akan menjadi ruang bersama untuk membangun dialog, mencegah paham menyimpang, dan memperkuat persatuan di tengah keberagaman.
“Setiap umat punya wakil di sini—Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu. Maka mari kita jaga agar FKUB tetap bersih dari paham radikal dan eksklusif,” tegasnya.
Dengan dukungan dana yang telah ditransfer langsung ke FKUB Natuna, Subandi berharap meski belum sempurna, gedung ini bisa segera berdiri dan dimanfaatkan masyarakat.
“Semoga ini menjadi awal dari penguatan kerukunan di wilayah perbatasan. NKRI harga mati, dan Natuna tetap jaya,” tutupnya. (Put)
Editor : Ismanto
Posting Komentar