-->

Ads (728x90)

Raja Ariza Pimpin Upacara Penurunan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih
Wawako Tanjungpinang, Drs. H. Raja Ariza, MM (kanan) salam komando dengan Kapten Laut (P) Satria Gumilar, S.T.han di halaman Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Minggu (17/8) (Ist/Peristiwanusantara.com)

By Anggrainas Prasetio 

TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com
– Wakil Walikota (Wawako) Tanjungpinang, Drs. H. Raja Ariza, MM memimpin upacara penurunan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih, bertempat di halaman Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Minggu (17/8).

Wakil Walikota Raja Ariza mengatakan upacara penurunan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih ini, menutup rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, dan upacara ini berlangsung khidmat dan penuh rasa hormat. 

Upacara penurunan bendera HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Tanjungpinang bukan hanya rangkaian seremonial, melainkan juga momen reflektif. Kemerdekaan yang dirayakan pada hari ini, adalah hasil perjuangan panjang para pahlawan. 

“Tugas kita sekarang adalah menjaga dan mengisinya dengan karya nyata. Setiap kita memiliki peran untuk melanjutkan cita-cita kemerdekaan,” katanya.

Pada upacara ini, Kapten Laut (P) Satria Gumilar, S.T.han, putra daerah asli Tanjungpinang, bertindak sebagai komandan upacara.

Kehadirannya di tengah masyarakat, dengan sikap tegap dan penuh wibawa, menjadi kebanggaan tersendiri bagi kota kelahirannya.

Satria lahir di Tanjungpinang pada 27 Desember 1990. Ia menempuh seluruh pendidikan dasar hingga menengah di kota ini: SD Hang Tuah (lulus 2002), SMP Negeri 1 (lulus 2005), dan SMA Negeri 1 (lulus 2008). Dari kampung halaman, langkahnya membentang hingga Akademi Angkatan Laut Surabaya, tempat ia lulus pada 2014 sebagai bagian dari Angkatan 59.

Kini, Satria mengabdi sebagai Komandan Pesawat Udara 4 Flight 1 Skuadron 400 Wing Udara 1 Puspenerbal. Sebagai penerbang TNI AL, ia terbiasa mengendalikan helikopter Bell-412 dan Bolkow, dengan total jam terbang yang telah mencapai 850 jam. 

Penugasannya sebagai komandan upacara di kota kelahiran terasa sebagai bentuk pengabdian yang kembali pada akar.

Prosesi penurunan bendera sore itu berlangsung tertib. Pasukan pengibar bendera bergerak penuh disiplin, sementara hadirin berdiri khidmat menyaksikan Sang Merah Putih perlahan diturunkan. Keheningan yang menyelimuti halaman kantor wali kota menghadirkan suasana haru sekaligus kebanggaan.

Dengan tampilnya putra asli daerah sebagai komandan upacara, tersirat pesan bahwa anak Tanjungpinang mampu mengabdi dan memimpin di momen penting kenegaraan. 

Kapten Laut (P) Satria Gumilar bukan hanya kebanggaan kota ini, tetapi juga teladan bagi generasi muda untuk terus melangkah dan berkarya bagi Indonesia. (Angga)

Editor : Ismanto

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar