-->

Ads (728x90)

Kemenkes RI Berikan Sertifikat Bebas Frambusia kepada Pemkab Bintan
Sertifikat Bebas Frambusia (Ist/Peristiwanusantara.com)


By Anggrainas Prasetio 

BINTAN, Peristiwanusantara.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah melakukan assessment eradikasi Frambusia sejak tahun 2024 lalu, sejak itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan langsung action dan berhasil menekan jumlah penyakit Frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.

Atas keberhasilan itu, Kemenkes RI memberikan Sertifikat Bebas Frambusia kepada Kabupaten Bintan yang diterima Bupati Bintan Roby Kurniawan, pada Rabu (20/08) di Ruang Siwabessy Gedung Prof. Sujudi Kantor Kemenkes RI.

Kabupaten Bintan bersama 89 Kabupaten/Kota lainnya se Indonesia menjadi salah satu daerah yang dinyatakan bebas Frambusia. Bebasnya daerah dengan motto 'Tak Berganjak' dari penyakit ini.

Bupati Roby mengatakan Frambusia merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri treponema pertenue yang dapat menyebabkan cacat seumur hidup pada anak-anak. Penyakit ini adalah suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang dan sendi.

Penyakit ini menyebabkan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan sangat menular. Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk. Berdasarkan data, Frambusia ini banyak menyerang anak-anak usia kurang dari 15 tahun.

"Alhamdulillah, ini hasil baik dari kolaborasi semua stakeholder terlibat. Kita pastinya berharap ke depan Bintan bisa mempertahankan status bebas Frambusia dan menjaga derajat kesehatan masyarakat melalui pembangunan kesehatan yang berwawasan lingkungan serta menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di masyarakat" kata Roby. 

Lebih lanjut, Roby mengapresiasi seluruh elemen kesehatan masyarakat khususnya Dinas Kesehatan Bintan yang begitu gigih menjadikan wilayah sehat, nyaman serta aman bagi masyarakat. Ia kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berupaya dan berdoa agar derajat kesehatan di Bintan bisa terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

Kepala Dinas Kesehatan Bintan, Retno Riswati pun turut menyampaikan harapannya agar seluruh stake holder dapat terus meningkatkan program-program kesehatan lainnya. Dukungan itulah yang dikatakannya menjadi kekuatan besar untuk mewujudkan Bintan Sehat.

"Penghargaan Bebas Frambusia ini adalah bukti nyata bahwa ketika kita bersatu, hal yang tadinya dianggap mustahil bisa menjadi kenyataan. Terima kasih kepada semua pihak, mulai dari petugas kesehatan, tokoh masyarakat, hingga seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif" ujar Retno.

Retno juga sempat menyampaikan edukasi bermanfaat bagi masyarakat. Ada upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya Frambusia, yaitu :

  1. Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir
  2. Menjalani Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
  3. Menghindari kontak langsung dengan kulit penderita Frambusia
  4. Meningkatkan kebersihan lingkungan dan sanitasi di sekitar tempat tinggal
  5. Memeriksakan diri ke dokter jika terjadi kontak dengan penderita kondisi ini atau muncul gejala mirip Frambusia.  (Angga)


Editor : Ismanto

Posting Komentar